PEKANBARU (RP) - Hari ini, Rabu (4/9), sebanyak 4.000.459 warga Riau
yang tercatat dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) bakal menyalurkan hak
pilihnya di 11.669 Tempat Pemilihan Suara (TPS) di 12 kabupaten/kota.
Setiap satu suara dari 2.051.643 pemilih laki-laki dan 1.948.816 perempuan ini sangat berarti untuk menentukan nahkoda Negeri Lancang Kuning ini lima tahun ke depan.
‘’Kami berharap agar masyarakat Riau menggunakan hak pilihnya dengan arif dan bijaksana di TPS,’’ ujar Ketua KPU Riau Ir H Edy Sabli MSi kepada Riau Pos, Selasa (3/9).
Edy Sabli juga kembali mengingatkan untuk mencoblos sesuai dengan ketentuan agar suara yang disalurkan melalui Pemilihan Umum Gubernur Riau tersebut tidak sia-sia. ‘’Kita harapkan pemilih juga mencoblos dengan cara yang benar agar tidak sia-sia,’’ kata Edy.
Edy mengingatkan, caranya adalah mencoblos dan bukan mencoret atau mencontreng pasangan calon yang dipilih. KPU sudah menyiapkan alat coblos paku dan bantalan sehingga tidak dibenarkan menggunakan pisau, gunting atau paku atau rokok. Pemilih harus mencoblos gambar calon gubernur yang menjadi pilihannya, bukan mencoret atau mencontreng.
Surat suara yang sah adalah surat suara yang mencoblos salah satu foto atau nama pasangan calon atau nomor urut pasangan calon pada kotak yang disediakan.
Jika pemilih mencoblos lebih dari satu, tapi masih di dalam salah satu kotak segi empat yang memuat nomor, foto dan nama pasangan calon atau mencoblos pada salah satu garis kotak segi empat yang memuat nomor, foto dan nama pasangan calon.
Dikatakan Edy, surat suara tidak sah bila pemilih mencoblos di luar kotak segi empat yang telah disediakan atau mencoblos lebih dari satu pasangan calon.
Edy menyatakan, dalam Pilgubri ini KPU Riau, KPU kabupaten/kota, PPK, PPS dan KPPS adalah pelindung suara rakyat. Dengan demikian, melindungi suara rakyat berarti memperlakukan surat suara sebagai barang berharga sehingga bebas dari kemungkinan penyalahgunaan oleh siapapun.
Pelindung suara rakyat, kata Edy, akan menyampaikan surat pemberitahuan pemungutan suara kepada semua pemilih yang terdaftar dalam DPT tanpa terkecuali.
Pelindung suara rakyat akan meneliti foto calon gubernur dan wakil gubernur pada surat suara. Memastikan bahwa surat suara dalam kondisi baik, menjelaskan kepada pemilih tentang tata cara mencoblos yang benar sehingga sah menurut undang-undang.
Pelindung suara rakyat akan menghitung dan merekap suara dalam rapat terbuka yang dihadiri saksi, pemantau, panwas, dan anggota masyarakat.
Selain itu pelindung suara rakyat juga akan memperbaiki kekeliruan secara transparan dalam berita acara dan lampirannya dengan cara yang telah ditentukan dan melalui rapat pleno terbuka yang dihadiri saksi, pemantau, panwas dan anggota masyarakat.
Pelindung suara rakyat akan mencegah setiap bentuk manipulasi terhadap hasil penghitungan suara dengan cara apapun dan dari siapapun dan memberikan salinan sertifikat dan hasil penghitungan suara kepada saksi dan Panwaslu yang hadir.
‘’Mari kita jaga agar Pilgubri 2013 bisa terselenggara dengan berkualitas, luber dan jurdil, damai berkualitas bersih dari kecurangan, rekayasa dan intimidasi,’’ kata Edy Sabli.
Kepada pasangan calon, Edy mengingatkan agar menempatkan saksi di setiap TPS. ‘’Ini agar tidak ada dusta di antara kita,’’ kata Edy.
Soal distribusi logistik, Edy menyatakan, kesiapan sampai saat ini tidak ada permasalahan tapi tetap dilakukan penyisiran. ‘’Mana tahu ada yang kurang, kami masih punya waktu sampai besok,’’ kata Edy.
Soal harapan 70 persen pemilih menggunakan hak pilihnya, Edy mengatakan berbagai upaya sudah mereka lakukan. Upaya KPU sudah optimal, tapi memilih itu hak dan tidak bisa memaksa dan tidak boleh memaksa. Pihaknya berharap semua pemilih datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.
Di sisi lain, tokoh Masyarakat Riau, Tenas Effendy juga mengajak seluruh masyarakat Riau berpartisipasi dalam pemilihan. Ini dinilai memiliki peran positif dalam menentukan masa depan Riau lima tahun mendatang.
‘’Marilah semua masyarakat Riau memilih. Carilah pemimpin yang amanah, berwawasan dan berkomitmen untuk memajukan Riau,’’ paparnya.
Budayawan yang sudah dikenal di dunia internasional tersebut juga mengajak seluruh masyarakat Riau untuk tetap menjaga kondusifitas. Begitu juga untuk menghindari gesekan dan konflik yang dapat timbul saat Pilgubri.
‘’Para tim hendaknya tidak terpancing untuk melakukan tindakan negatif. Marilah kita berfikir panjang, rasional dan mengedepankan kebersamaan serta tenggang rasa,’’ tutur tokoh yang mendapat gelar Dr HC dari Malaysia itu.
Tenas juga mengajak seluruh kegiatan-kegiatan yang dapat mencerminkan tindakan negatif tidak dilaksanakan. Misalnya, serangan fajar, memfitnah dan politik uang serta kecurangan lainnya tidak terjadi. Mudah-mudahan Pilgubri dapat berjalan lancar untuk kebaikan Riau ke depan.
Alamat Pemilih Tidak Dijumpai
Sementara itu, satu hari jelang hari pencoblosan masih dijumpai sejumlah persoalan. Tapi, tidak sampai mengganggu proses pelaksanaan Pilgubri. Di antaranya banyak terdapat daftar pemilih tetap yang tidak ditemukan alamatnya. Bahkan ada beberapa nama pemilih yang diketahui sudah meninggal dunia.
Menurut Zainal Hasbi, Ketua Tempat Pemungutan Suara (TPS) 09, Jalan Cipta Karya Gang Lengkete, RT 03/RW 11, Kelurahan Tuahkarya, Kecamatan Tampan, kepada Riau Pos, Selasa (3/9), dari data yang ada di DPT terdapat sebanyak 314 orang pemilih.
‘’Namun setelah kami kirimkan surat undangannya, ternyata lebih dari 60 orang tidak dijumpai. Di antaranya ada yang sudah meninggal dunia. Sedangkan yang lainnya, tidak ditemukan alamatnya, padahal namanya ada, dan ada juga yang ditemukan alamatnya tetapi sudah pindah,’’ tutur Zainal.
Menurut Zainal, hal tersebut terjadi karena pendataan yang telah dilakukan bukan data terbaru. ‘’Seharusnya data terbaru dan dilakukan oleh ketua RT setempat sehingga data pemilih akurat,’’ tambah Zainal.
Namun, untuk warga yang meiliki KTP dan KK namun tidak mendapat surat panggilan, pihaknya tetap meminta untuk datang ke TPS. ‘’Dengan menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga, yang bersangkutan sudah bisa memilih,’’ tuturnya.
Dua Cagubri Coblos di Pekanbaru
Dari lima Calon Gubernur Riau (Cagubri) yang bertarung, dua calon di antaranya mencoblos di Pekanbaru yakni Drs Herman Abdullah MM dan Ir HM Lukman Edy MSi.
Herman Abdullah menyalurkan hak suaranya di TPS 11 Kelurahan Sukamaju Kecamatan Sail Pekanbaru. Sedangkan Lukman Edy memilih di TPS 18 RT 002/RW 007 Kelurahan Tangkerang Utara Kecamatan Bukitraya.
Cagubri lainnya, H Annas Maamun mencoblos di TPS 6 Kelurahan Bagan Kota, Bagansiapai-api, Kecamatan Bangko, Rokan Hilir. Drs H Achmad MSi mencoblos di TPS 1 Desa Babussalam, Kecamatan Ramah, Rokan Hulu. Sedangkan Jon Erizal tidak ikut menyalurkan suaranya untuk memilih nanti karena ber-KTP Jakarta.
Untuk Calon Wakil Gubernur Riau (Cawagubri), kelimanya akan menggunakan hak suaranya. Dr H Agus Widayat MM memilih di TPS 15 Kelurahan Bukit Datuk Kecamatan Dumai Selatan. Cawagubri Ir H Arsyadjuliandi Rachman yang akan mencoblos di TPS 23 RT 03/RW 05 Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Marpoyandamai.
Cawagubri H Suryadi Khusaini SSos MM akan memberikan hak suaranya di TPS 53 RT 01 RW 21 Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayanraya dan Drs HR Mambang Mit yang akan menyalurkan hak suaranya di TPS 1 Kelurahan Sukamulya Kecamatan Sail, Pekanbaru.
Sedangkan, Drs Masrul Kasmy MSi memilih di TPS 11 Kelurahan Selatpanjang Kota Kecamatan Tebingtinggi Kepulauan Meranti.
Ketua KPU Riau, Ir H Tengku Edy Sabli MSi juga membenarkan bahwa dari semua pasangan Calon Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau hanya Jon Erizal yang tidak bisa menyalurkan hak suaranya.
‘’KTP-nya bukan KTP Riau, tapi tidak ada peraturan yang mengatur Calon Gubernur Riau wajib memiliki KTP Riau,’’ kata Edy.
Siagakan 6.430 Personil
Dari sisi keamanan, Kapolda Riau, Brigjen Pol Condro Kirono MHum melalui Kabid Humas Polda Riau AKB Hermansyah SIK menegaskan, sekitar 5.019 personil polisi disiagakan di seluruh TPS. Jumlah itu masih ditambah pasukan pengamanan dari unsur lain sebanyak 1.321 personel.
‘’Total ada sekitar 6.430 personel untuk mengamankan 11.699 TPS di seluruh Riau,’’ ujar Hermansyah, Selasa (3/9).
Menurut Hermansyah, bantuan pengamanan yang dilibatkan meliputi 2.338 anggota Linmas. Selain itu, Brimob dan TNI juga disiapkan untuk bersiaga.
‘’Untuk bantuan, dari Brimob Kepri ditempatkan di Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir. Sementara untuk Brimob Sumut ditempatkan di Kabupaten Kampar, Rokan Hulu dan Kuantan Singingi,’’ lanjutnya.
Polda Riau juga meminta masyarakat agar tidak terpancing SMS yang menyesatkan jelang pencoblosan. ‘’Masyarakat juga kita minta menjaga persatuan. Jangan sampai terpecah karena perbedaan pilihan,’’ pesannya.
Sedangkan imbauan yang lain terkait politik uang atau juga serangan fajar jelang waktu pencoblosan. ‘’Jika ada, segera laporkan. Pelakunya itu bisa ditangkap,’’ ujar Hermansyah.
Sementara terkait untuk pengamanan di lima desa perbatasan yang jadi polemik antara Rokan Hulu dan Kampar, Polda Riau akan mengikuti apa yang jadi keputusan KPU Riau. ‘’Kita pada dasarnya bertugas melakukan pengamanan dengan mengikuti keputusan KPU Riau,’’ imbuh Hermansyah.
Dikatakannya, dalam pengawalan pada TPS yang ada di 5 desa tersebut, pengamanan yang dilakukan akan serupa dengan pengamanan yang dilakukan terhadap TPS khusus. ‘’Akan seperti TPS khusus, satu TPS dijaga dua anggota polisi,’’ ucapnya.
Wagubri Pantau Pilgubri
Rencananya, pagi ini, usai menyoblos di TPS, Wagubri HR Mambang Mit akan melakukan pantauan ke beberapa TPS bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda).
‘’Rencananya akan mengunjungi beberapa TPS, usai nyoblos tentu nantinya. Direncanakan juga bersama Forkompinda,’’ ujar Mambang Mit.
Kunjungan nantinya, lanjut Wagubri, guna melihat proses pencoblosan di beberapa wilayah di Pekanbaru secara langsung sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Sebab, dalam pesta demokrasi lima tahunan yang dilaksanakan memilih pemimpin di Riau, hendaknya berjalan lancar dan aman.
Disinggung terkait TPS mana saja yang akan dikunjungi, Mambang mengatakan belum menentukan lokasi. Yang jelas selain di sekitar kediamannya, juga pada beberapa lokasi di Kota Pekanbaru.
‘’Sesuai waktu saja nanti, secukupnya. Mudah-mudahan semua berjalan lancar dan tidak ada kendala dalam pelaksanaan. Sebab pengawasan dari pihak berwenang dan penjagaan pihak keamanan juga sudah dimatangkan,’’ harapnya.
Sementara Wali Kota Pekanbaru Firdaus ST MT juga mengajak warganya menggunakan hak pilihnya.
‘’Satu suara kita ini sangat menentukan nasib Riau lima tahun ke depan, maka mari kita gunakan hak pilih kita untuk memilih 5 pasang calon yang maju dan pilih sesuai dengan hati,’’ kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT.
Untuk pencoblosan, Wako akan melakukannya di TPS 6, Kelurahan Sago, Kecamatan Senapelan. ‘’Selamat menggunakan hak pilih,’’ tutupnya.
Di lain kesempatan, Komisi Informasi Publik (KIP) Provinsi Riau juga megingatkan, kalau masyarakat Riau berhak mendapatkan informasi seluas-luasnya tentang penyelenggaraan Pilgubri. Bahkan, menurut Ketua KIP Riau Mahyudin Yusdar, masyarakat berhak untuk memantau penyelenggaraan Pemilu.
Salah satunya adalah dokumentasi kegiatan dalam bentuk foto, video maupun yang lainnya yang dibuat oleh masyarakat.
‘’Jadi, biarkan saja kalau ada masyarakat ingin mendokumentasikan hasil pilihannya atau hasil penghitungan suara di TPS agar seandainya terjadi sengketa Pemilu, dokumen tersebut dapat dijadikan bukti pada saat persidangan,’’ tegas Mahyudin Yusdar, Selasa (3/9) di Pekanbaru.
Dengan begitu, akan mendorong partisipasi keterbukaan informasi publik di bidang Pemilu. Namun, kata Mahyudin, hak masyarakat tersebut ada batasnya.
Setelah surat suara dimasukkan dalam kotak suara baik itu saat pencoblosan dan pengiriman bahan ke tingkat yang lebih tinggi, maka masyarakat tidak mempunyai hak lagi untuk mengetahui informasi yang berada dalam kotak tersebut.
‘’Kita sering ditanya oleh masyarakat seberapa jauh peran mereka dalam penyelenggaran Pemilu, terutama pada saat hari pencoblosan,’’ ungkap Mahyudin.(dac/egp/rio/rul/ali/gus/*4/esi)
sumber : riaupos.co
Setiap satu suara dari 2.051.643 pemilih laki-laki dan 1.948.816 perempuan ini sangat berarti untuk menentukan nahkoda Negeri Lancang Kuning ini lima tahun ke depan.
‘’Kami berharap agar masyarakat Riau menggunakan hak pilihnya dengan arif dan bijaksana di TPS,’’ ujar Ketua KPU Riau Ir H Edy Sabli MSi kepada Riau Pos, Selasa (3/9).
Edy Sabli juga kembali mengingatkan untuk mencoblos sesuai dengan ketentuan agar suara yang disalurkan melalui Pemilihan Umum Gubernur Riau tersebut tidak sia-sia. ‘’Kita harapkan pemilih juga mencoblos dengan cara yang benar agar tidak sia-sia,’’ kata Edy.
Edy mengingatkan, caranya adalah mencoblos dan bukan mencoret atau mencontreng pasangan calon yang dipilih. KPU sudah menyiapkan alat coblos paku dan bantalan sehingga tidak dibenarkan menggunakan pisau, gunting atau paku atau rokok. Pemilih harus mencoblos gambar calon gubernur yang menjadi pilihannya, bukan mencoret atau mencontreng.
Surat suara yang sah adalah surat suara yang mencoblos salah satu foto atau nama pasangan calon atau nomor urut pasangan calon pada kotak yang disediakan.
Jika pemilih mencoblos lebih dari satu, tapi masih di dalam salah satu kotak segi empat yang memuat nomor, foto dan nama pasangan calon atau mencoblos pada salah satu garis kotak segi empat yang memuat nomor, foto dan nama pasangan calon.
Dikatakan Edy, surat suara tidak sah bila pemilih mencoblos di luar kotak segi empat yang telah disediakan atau mencoblos lebih dari satu pasangan calon.
Edy menyatakan, dalam Pilgubri ini KPU Riau, KPU kabupaten/kota, PPK, PPS dan KPPS adalah pelindung suara rakyat. Dengan demikian, melindungi suara rakyat berarti memperlakukan surat suara sebagai barang berharga sehingga bebas dari kemungkinan penyalahgunaan oleh siapapun.
Pelindung suara rakyat, kata Edy, akan menyampaikan surat pemberitahuan pemungutan suara kepada semua pemilih yang terdaftar dalam DPT tanpa terkecuali.
Pelindung suara rakyat akan meneliti foto calon gubernur dan wakil gubernur pada surat suara. Memastikan bahwa surat suara dalam kondisi baik, menjelaskan kepada pemilih tentang tata cara mencoblos yang benar sehingga sah menurut undang-undang.
Pelindung suara rakyat akan menghitung dan merekap suara dalam rapat terbuka yang dihadiri saksi, pemantau, panwas, dan anggota masyarakat.
Selain itu pelindung suara rakyat juga akan memperbaiki kekeliruan secara transparan dalam berita acara dan lampirannya dengan cara yang telah ditentukan dan melalui rapat pleno terbuka yang dihadiri saksi, pemantau, panwas dan anggota masyarakat.
Pelindung suara rakyat akan mencegah setiap bentuk manipulasi terhadap hasil penghitungan suara dengan cara apapun dan dari siapapun dan memberikan salinan sertifikat dan hasil penghitungan suara kepada saksi dan Panwaslu yang hadir.
‘’Mari kita jaga agar Pilgubri 2013 bisa terselenggara dengan berkualitas, luber dan jurdil, damai berkualitas bersih dari kecurangan, rekayasa dan intimidasi,’’ kata Edy Sabli.
Kepada pasangan calon, Edy mengingatkan agar menempatkan saksi di setiap TPS. ‘’Ini agar tidak ada dusta di antara kita,’’ kata Edy.
Soal distribusi logistik, Edy menyatakan, kesiapan sampai saat ini tidak ada permasalahan tapi tetap dilakukan penyisiran. ‘’Mana tahu ada yang kurang, kami masih punya waktu sampai besok,’’ kata Edy.
Soal harapan 70 persen pemilih menggunakan hak pilihnya, Edy mengatakan berbagai upaya sudah mereka lakukan. Upaya KPU sudah optimal, tapi memilih itu hak dan tidak bisa memaksa dan tidak boleh memaksa. Pihaknya berharap semua pemilih datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya.
Di sisi lain, tokoh Masyarakat Riau, Tenas Effendy juga mengajak seluruh masyarakat Riau berpartisipasi dalam pemilihan. Ini dinilai memiliki peran positif dalam menentukan masa depan Riau lima tahun mendatang.
‘’Marilah semua masyarakat Riau memilih. Carilah pemimpin yang amanah, berwawasan dan berkomitmen untuk memajukan Riau,’’ paparnya.
Budayawan yang sudah dikenal di dunia internasional tersebut juga mengajak seluruh masyarakat Riau untuk tetap menjaga kondusifitas. Begitu juga untuk menghindari gesekan dan konflik yang dapat timbul saat Pilgubri.
‘’Para tim hendaknya tidak terpancing untuk melakukan tindakan negatif. Marilah kita berfikir panjang, rasional dan mengedepankan kebersamaan serta tenggang rasa,’’ tutur tokoh yang mendapat gelar Dr HC dari Malaysia itu.
Tenas juga mengajak seluruh kegiatan-kegiatan yang dapat mencerminkan tindakan negatif tidak dilaksanakan. Misalnya, serangan fajar, memfitnah dan politik uang serta kecurangan lainnya tidak terjadi. Mudah-mudahan Pilgubri dapat berjalan lancar untuk kebaikan Riau ke depan.
Alamat Pemilih Tidak Dijumpai
Sementara itu, satu hari jelang hari pencoblosan masih dijumpai sejumlah persoalan. Tapi, tidak sampai mengganggu proses pelaksanaan Pilgubri. Di antaranya banyak terdapat daftar pemilih tetap yang tidak ditemukan alamatnya. Bahkan ada beberapa nama pemilih yang diketahui sudah meninggal dunia.
Menurut Zainal Hasbi, Ketua Tempat Pemungutan Suara (TPS) 09, Jalan Cipta Karya Gang Lengkete, RT 03/RW 11, Kelurahan Tuahkarya, Kecamatan Tampan, kepada Riau Pos, Selasa (3/9), dari data yang ada di DPT terdapat sebanyak 314 orang pemilih.
‘’Namun setelah kami kirimkan surat undangannya, ternyata lebih dari 60 orang tidak dijumpai. Di antaranya ada yang sudah meninggal dunia. Sedangkan yang lainnya, tidak ditemukan alamatnya, padahal namanya ada, dan ada juga yang ditemukan alamatnya tetapi sudah pindah,’’ tutur Zainal.
Menurut Zainal, hal tersebut terjadi karena pendataan yang telah dilakukan bukan data terbaru. ‘’Seharusnya data terbaru dan dilakukan oleh ketua RT setempat sehingga data pemilih akurat,’’ tambah Zainal.
Namun, untuk warga yang meiliki KTP dan KK namun tidak mendapat surat panggilan, pihaknya tetap meminta untuk datang ke TPS. ‘’Dengan menunjukkan KTP atau Kartu Keluarga, yang bersangkutan sudah bisa memilih,’’ tuturnya.
Dua Cagubri Coblos di Pekanbaru
Dari lima Calon Gubernur Riau (Cagubri) yang bertarung, dua calon di antaranya mencoblos di Pekanbaru yakni Drs Herman Abdullah MM dan Ir HM Lukman Edy MSi.
Herman Abdullah menyalurkan hak suaranya di TPS 11 Kelurahan Sukamaju Kecamatan Sail Pekanbaru. Sedangkan Lukman Edy memilih di TPS 18 RT 002/RW 007 Kelurahan Tangkerang Utara Kecamatan Bukitraya.
Cagubri lainnya, H Annas Maamun mencoblos di TPS 6 Kelurahan Bagan Kota, Bagansiapai-api, Kecamatan Bangko, Rokan Hilir. Drs H Achmad MSi mencoblos di TPS 1 Desa Babussalam, Kecamatan Ramah, Rokan Hulu. Sedangkan Jon Erizal tidak ikut menyalurkan suaranya untuk memilih nanti karena ber-KTP Jakarta.
Untuk Calon Wakil Gubernur Riau (Cawagubri), kelimanya akan menggunakan hak suaranya. Dr H Agus Widayat MM memilih di TPS 15 Kelurahan Bukit Datuk Kecamatan Dumai Selatan. Cawagubri Ir H Arsyadjuliandi Rachman yang akan mencoblos di TPS 23 RT 03/RW 05 Kelurahan Wonorejo, Kecamatan Marpoyandamai.
Cawagubri H Suryadi Khusaini SSos MM akan memberikan hak suaranya di TPS 53 RT 01 RW 21 Kelurahan Rejosari, Kecamatan Tenayanraya dan Drs HR Mambang Mit yang akan menyalurkan hak suaranya di TPS 1 Kelurahan Sukamulya Kecamatan Sail, Pekanbaru.
Sedangkan, Drs Masrul Kasmy MSi memilih di TPS 11 Kelurahan Selatpanjang Kota Kecamatan Tebingtinggi Kepulauan Meranti.
Ketua KPU Riau, Ir H Tengku Edy Sabli MSi juga membenarkan bahwa dari semua pasangan Calon Gubernur Riau dan Wakil Gubernur Riau hanya Jon Erizal yang tidak bisa menyalurkan hak suaranya.
‘’KTP-nya bukan KTP Riau, tapi tidak ada peraturan yang mengatur Calon Gubernur Riau wajib memiliki KTP Riau,’’ kata Edy.
Siagakan 6.430 Personil
Dari sisi keamanan, Kapolda Riau, Brigjen Pol Condro Kirono MHum melalui Kabid Humas Polda Riau AKB Hermansyah SIK menegaskan, sekitar 5.019 personil polisi disiagakan di seluruh TPS. Jumlah itu masih ditambah pasukan pengamanan dari unsur lain sebanyak 1.321 personel.
‘’Total ada sekitar 6.430 personel untuk mengamankan 11.699 TPS di seluruh Riau,’’ ujar Hermansyah, Selasa (3/9).
Menurut Hermansyah, bantuan pengamanan yang dilibatkan meliputi 2.338 anggota Linmas. Selain itu, Brimob dan TNI juga disiapkan untuk bersiaga.
‘’Untuk bantuan, dari Brimob Kepri ditempatkan di Indragiri Hulu dan Indragiri Hilir. Sementara untuk Brimob Sumut ditempatkan di Kabupaten Kampar, Rokan Hulu dan Kuantan Singingi,’’ lanjutnya.
Polda Riau juga meminta masyarakat agar tidak terpancing SMS yang menyesatkan jelang pencoblosan. ‘’Masyarakat juga kita minta menjaga persatuan. Jangan sampai terpecah karena perbedaan pilihan,’’ pesannya.
Sedangkan imbauan yang lain terkait politik uang atau juga serangan fajar jelang waktu pencoblosan. ‘’Jika ada, segera laporkan. Pelakunya itu bisa ditangkap,’’ ujar Hermansyah.
Sementara terkait untuk pengamanan di lima desa perbatasan yang jadi polemik antara Rokan Hulu dan Kampar, Polda Riau akan mengikuti apa yang jadi keputusan KPU Riau. ‘’Kita pada dasarnya bertugas melakukan pengamanan dengan mengikuti keputusan KPU Riau,’’ imbuh Hermansyah.
Dikatakannya, dalam pengawalan pada TPS yang ada di 5 desa tersebut, pengamanan yang dilakukan akan serupa dengan pengamanan yang dilakukan terhadap TPS khusus. ‘’Akan seperti TPS khusus, satu TPS dijaga dua anggota polisi,’’ ucapnya.
Wagubri Pantau Pilgubri
Rencananya, pagi ini, usai menyoblos di TPS, Wagubri HR Mambang Mit akan melakukan pantauan ke beberapa TPS bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompinda).
‘’Rencananya akan mengunjungi beberapa TPS, usai nyoblos tentu nantinya. Direncanakan juga bersama Forkompinda,’’ ujar Mambang Mit.
Kunjungan nantinya, lanjut Wagubri, guna melihat proses pencoblosan di beberapa wilayah di Pekanbaru secara langsung sehingga dapat berjalan dengan baik dan lancar.
Sebab, dalam pesta demokrasi lima tahunan yang dilaksanakan memilih pemimpin di Riau, hendaknya berjalan lancar dan aman.
Disinggung terkait TPS mana saja yang akan dikunjungi, Mambang mengatakan belum menentukan lokasi. Yang jelas selain di sekitar kediamannya, juga pada beberapa lokasi di Kota Pekanbaru.
‘’Sesuai waktu saja nanti, secukupnya. Mudah-mudahan semua berjalan lancar dan tidak ada kendala dalam pelaksanaan. Sebab pengawasan dari pihak berwenang dan penjagaan pihak keamanan juga sudah dimatangkan,’’ harapnya.
Sementara Wali Kota Pekanbaru Firdaus ST MT juga mengajak warganya menggunakan hak pilihnya.
‘’Satu suara kita ini sangat menentukan nasib Riau lima tahun ke depan, maka mari kita gunakan hak pilih kita untuk memilih 5 pasang calon yang maju dan pilih sesuai dengan hati,’’ kata Wali Kota Pekanbaru, Firdaus MT.
Untuk pencoblosan, Wako akan melakukannya di TPS 6, Kelurahan Sago, Kecamatan Senapelan. ‘’Selamat menggunakan hak pilih,’’ tutupnya.
Di lain kesempatan, Komisi Informasi Publik (KIP) Provinsi Riau juga megingatkan, kalau masyarakat Riau berhak mendapatkan informasi seluas-luasnya tentang penyelenggaraan Pilgubri. Bahkan, menurut Ketua KIP Riau Mahyudin Yusdar, masyarakat berhak untuk memantau penyelenggaraan Pemilu.
Salah satunya adalah dokumentasi kegiatan dalam bentuk foto, video maupun yang lainnya yang dibuat oleh masyarakat.
‘’Jadi, biarkan saja kalau ada masyarakat ingin mendokumentasikan hasil pilihannya atau hasil penghitungan suara di TPS agar seandainya terjadi sengketa Pemilu, dokumen tersebut dapat dijadikan bukti pada saat persidangan,’’ tegas Mahyudin Yusdar, Selasa (3/9) di Pekanbaru.
Dengan begitu, akan mendorong partisipasi keterbukaan informasi publik di bidang Pemilu. Namun, kata Mahyudin, hak masyarakat tersebut ada batasnya.
Setelah surat suara dimasukkan dalam kotak suara baik itu saat pencoblosan dan pengiriman bahan ke tingkat yang lebih tinggi, maka masyarakat tidak mempunyai hak lagi untuk mengetahui informasi yang berada dalam kotak tersebut.
‘’Kita sering ditanya oleh masyarakat seberapa jauh peran mereka dalam penyelenggaran Pemilu, terutama pada saat hari pencoblosan,’’ ungkap Mahyudin.(dac/egp/rio/rul/ali/gus/*4/esi)
sumber : riaupos.co
Comments