Intelijen Prancis Sebut Assad Bertanggung Jawab Atas Serangan Kimia


Paris, - Mengikuti langkah Amerika Serikat, pemerintah Prancis pun merilis laporan intelijen mengenai serangan kimia di Suriah bulan lalu. Dalam laporan intelijen Prancis itu disebutkan, pasukan pendukung Presiden Bashar al-Assad melakukan serangan kimia masiv pada 21 Agustus lalu.

Laporan setebal sembilan halaman itu didasarkan pada laporan badan-badan intelijen asing dan militer. Disebutkan bahwa rezim Assad melancarkan serangan "yang menggabungkan cara-cara konvensional dengan penggunaan masiv bahan-bahan kimia" di wilayah-wilayah yang dikuasai pemberontak, di sekitar ibukota Damaskus.

Disebutkan bahwa berdasarkan video-video, intelijen Prancis telah menghitung setidaknya 281 korban tewas. Namun laporan bahwa lebih dari 1.400 orang tewas, konsisten dengan penggunaan senjata kimia yang demikian masiv.

"Serangan pada 21 Agustus hanya bisa diperintahkan dan dilakukan oleh rezim," demikian laporan intelijen Prancis seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (3/9/2013).

"Kami yakin oposisi Suriah tak punya kemampuan untuk melakukan operasi dengan bahan-bahan kimia sebesar itu," demikian disampaikan.

Secara terpisah, sumber pemerintah Prancis mengatakan, gambar yang diperoleh intelijen Prancis menunjukkan bahwa "zona peluncuran roket-roket dikuasai oleh rezim."

Sebelumnya, pemerintah AS juga merilis laporan intelijen mengenai serangan kimia di Suriah. Dalam laporan itu disebutkan, intelijen AS yakin bahwa rezim Assad bertanggung jawab atas serangan mematikan tersebut.

sumber : detik.com

Comments